Selasa, 25 Oktober 2011

Manusia dan Cinta Kasih

Dalam hidup ini, manusia pasti membutuhkan cinta kasih dan sebaliknya cinta kasih juga membutuhkan manusia untuk menjadi perantara perwujudannya. Pada uraian dibawah ini, saya akan mencoba membahas mengenai manusia dan cinta kasih.  
A.    Manusia
Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang unik dan dapat dipandang dari banyak segi. Dalam Islam, manusia sebagai khalifah di bumi, manusia memiliki tugas-tugas tertentu sesuai dengan tugas-tugas yang telah digariskan oleh Allah Swt selama manusia itu berada di bumi sebagai khalifatullah. Dalam ilmu eksakta, manusia dipandangan sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika), manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam golongan makhluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu social, manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut juga homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik), makhluk yang berbudaya atau sering disebut homo-humanus (filsafat), dan lain sebagainya.
Dari definisi diatas kita dapat melihat bahwa manusia selain dapat dipandang dari banyak segi, juga mempunyai banyak kepentingan. Dalam diri manusia terdapat tiga unsur, yaitu :
a.       Id, merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak. Id merupakan libido murni, atau energy psikis yang menunjukan cirri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran.
b.      Ego, merupakan bagian atau struktur keperibadian yang pertama kali dibedakan dari Id,seringkali disebut kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran social yang dapat dimengerti oleh orang lain.
c.       Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal.
B.     Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta, Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Dalam Al-Quran terdapat 8 pengertian cinta, penjelasannya sebagai berikut :
1.             Cinta mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan
menggemaskan. Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah, selalu ingin berdua dengan orang yang dicintainya, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain.
2.             Cinta rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya disbanding terhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan orang yang dicintainya meski untuk itu ia harus menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan orang yang ia cintai dan selalu memaafkan kesalahannya.  Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta antar orang yang bertalian
darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Maka dari itu dalam Al-Quran, kerabat disebut al arham, dzawi al arham , yakni orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri, yang berasal dari garba kasih sayang ibu, disebut rahim (dari kata rahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana
psikologis kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim.  Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu bersilaturrahim, atau silaturrahmi artinya menyambung tali kasih sayang. Suami istri yang diikat oleh cinta mawaddah dan rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin-dunia
akhirat.
3.             Cinta mail, adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam Al-Qur'an disebut dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda (an tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan kepada yang lama.
4.             Cinta syaghaf, adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qad syaghafaha hubba) bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir tak menyadari apa yang dilakukan. Al Qur'an menggunakan term syaghaf ketika mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, istri pembesar Mesir kepada bujangnya, Yusuf.
5.             Cinta ra'fah, yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak tega membangunkannya untuk shalat, membelanya meskipun salah. Al Qur'an menyebut term ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta ra`fah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini kasus hukuman bagi pezina (Q/24:2).
6.             Cinta shobwah, yaitu cinta buta, cinta yang mendorong perilaku penyimpang tanpa sanggup mengelak. Al Qur'an menyebut term ini ketika mengkisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan dengan Zulaikha yang setiap hari menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja), sebab jika tidak, lama kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan bodoh, wa illa tashrif `anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min al
jahilin (Q/12:33)
7.             Cinta syauq (rindu), term ini bukan dari Al-Quran tetapi dari hadis yang menafsirkan Al-Quran. Dalam surat al `Ankabut ayat 5 dikatakan bahwa barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa ma'tsur dari hadis riwayat Ahmad; wa as'aluka ladzzata an nadzori ila wajhika wa as syauqa ila liqa'ika, aku mohon dapat merasakan nikmatnya
memandang wajahMu dan nikmatnya kerinduan untuk berjumpa denganMu.
Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab Raudlat al Muhibbin wa Nuzhat al Musytaqin, Syauq (rindu) adalah pengembaraan hati kepada sang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan kobaran cinta yang apinya berada di dalam hati sang pecinta, hurqat al mahabbah wa il tihab naruha fi qalb al muhibbi.
8.             Cinta kulfah, yakni perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positif meski sulit, seperti orang tua yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu. Jenis cinta ini disebut Al-Quran ketika menyatakan bahwa Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya, la yukallifullah nafsan illa wus`aha (Q/2:286).

C.     Jenis-jenis Cinta Kasih
1.      Cinta kasih kepada Tuhan
Setiap manusia di dunia ini pasti ber-Tuhan. Tuhan-lah yang menciptakan Bumi dan segala isinya. Tuhan-lah satu-satunya Dzat yang patut di sembah. Tuhan-lah yang menciptakan manusia dan makhluk lainnya. Tuhan-lah yang selalu membantu umat-Nya. Tuhan-lah yang memberikan sesuatu yang dibutuhkan untuk setiap hamba-hamba-Nya. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Cinta kasih pada Tuhan itu adalah kekal. Cinta kasih pada Tuhan melebihi cinta kasih pada sesuatu atau seseorang. Di dunia ini ada saja orang yang lebih mencintai sesuatu atau seseorang melebihi kecintaannya pada Tuhan. Tetapi, seseorang yang beriman pasti amat sangat cintanya pada Tuhan. Tuhan selalu mencintai umat-Nya, sebaik atau seburuk apapun itu.

2.      Cinta kasih kepada diri sendiri
Bentuk cinta pada diri sendiri yang dimaksud oleh para bijaksanawan adalah
menanamkan kebaikan dalam diri sendiri, berlatih untuk berkeyakinan pada
ajaran benar, bersemangat ulet, bijaksana, murah hati, rendah hati, dsb.
Cinta diri sendiri bukan sikap egois, karena tindakan egois adalah tindakan
pemuasan nafsu kesenangan bagi diri sendiri dengan merampas hak-hak orang
lain. Cinta diri sendiri justru sebagai sikap logis.
10 Cara Untuk Lebih Mencintai Diri Sendiri.
1.      Bencilah dosamu,tapi jangan pernah membenci dirimu.
2.      Cepatlah untuk menyesali kesalahan.
3.      Apabila Tuhan memberimu pencerahan, berjalanlah di dalam pencerahanNya itu.
4.      Berhentilah mengatakan hal-hal yang buruk tentang dirimu sendiri. Tuhan mencintaimu dan tidaklah benar jika kamu membenci sesuatu yang Dia cintai. Dia mempunyai rancangan-rancangan yang indah  bagimu jadi kamu melawan-Nya jika kamu berbicara secara negatif mengenai masa depanmu sendiri.
5.      Janganlah takut untuk mengaku bahwa kamu telah berbuat kesalahan, tapi janganlah selalu  berprasangka bahwa kamulah yang salah setiap saat pasti selalu ada yang tidak benar.
6.      Jangan terlalu memikirkan apa yang sudah kamu lakukan, baik yang benar maupun yang salah; itu sama dengan memikirkan terus diri sendiri. Pusatkanlah pikiranmu kepadaNya.
7.      Jagalah dirimu sendiri secara fisik. Manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya apa yang Tuhan telah berikan   padamu demi  tugasmu, tapi janganlah menjadi terobsesi dengan penampilan mu.
8.       Janganlah berhenti untuk belajar tapi jangan sampai ilmu itu membuat kamu  sombong. Tuhan memakai kamu bukan karena apa yang ada di dalam kepalamu melainkan karena  apa yang ada di dalam hatimu.
9.      Sadarilah bahwa setiap talentamu adalah anugerah, bukanlah sesuatu yang kamu ciptakan sendiri; jangan pernah merendahkan orang lain yang tidak sanggup melakukan apa yang kamu dapat lakukan.
10.  Janganlah meremehkan kelemahan-kelemahan dirimu karena merekalah yang membuat kamu tetap tergantung pada Tuhan.

3.      Cinta kasih kepada orang tua
Orang tua adalah orang pertama di dunia ini yang wajib kita cintai setelah kecintaan kita kepada Tuhan. Ibu dan Ayah adalah 2 orang yang hebat, 2 orang yang terbaik yang ada di muka bumi, 2 orang paling dekat dengan kita. Ibu, seorang wanita hebat yang melahirkan dan membesarkan kita semua. Ayah, seorang lelaki tangguh yang menafkahi keluarganya. Kecintaan mereka kepada kita anak-anaknya, mungkin tak akan pernah terbalaskan. Cinta kasih mereka amat tulus. Cinta kasih untuk orang tua tak akan terperi, hingga akhir hayat nanti.

Sumber :
Buku Diktat Kuliah Univ. Gunadarma “Ilmu Budaya Dasar”

Selasa, 18 Oktober 2011

Drama ; Surat Kecil Sang Sahabat

Ini barangkali hanya sebuah kisah sederhana tentang seorang gadis yang merasa bahwa dirinya mampu melakukan segala sesuatu tanpa bantuan orang lain. Sebut saja gadis itu Geisha. Dia adalah gadis yang kuat, cerdas, cukup jutek dan agak sedikit angkuh. Namun satu kelemahannya adalah penyakit Kanker Otak yang telah dideritanya selama dua tahun terakhir ini. Tetapi ia berusaha untuk menutupi semua itu agar tidak ada seorang pun temannya yang tahu tentang kelemahan dirinya. Karena pekerjaan orang tuanya pula, Geisha harus berpindah-pindah sekolah. .
Di Sekolah barunya . . .
Geisha : (Memasuki sekolah) Emm. Ga buruk-buruk banget kok sekolah ini. Lumayan lah dari pada sekolah gue yang dulu.
Dari arah belakang, Yogi si cowok sok cool yang ada disekolah itu berlari dan menabrak geisha.
Geisha : Aduh. . (Geisha terjatuh) Eh, lo kalau jalan pake mata dong !
Yogi     : Eh, dimana-mana jalan pakai kaki kali. Gue ga sengaja (pergi meninggalkan Geisha).
Geisha : Huh. Dasar cowok ga sopan. Udah nabrak gue sampai jatuh, ga minta maaf lagi. Aduh kaki gue sakit banget.
Slamet : (mengulurkan tangannya menolong Geisha) Butuh pertolongan toh mba ?
Geisha : Ga. Gue bisa sendiri (berdiri).
Slamet : Ya sudah saya hanya menawarkan bantuan saja.
Geisha : Makasih atas tawaran lo.
Slamet : Enje. Sami-sami mba. Loh mba ini anak baru yah? Saya belum pernah lihat mba sebelumnya.
Geisha : Iye, gue anak baru disini. Ruang kepala sekolah disebelah mana sih?
Slamet : Oh, gampang. Dari sini mba tinggal lurus saja, lalu belok ke kanan. Nah ruang kepala sekolah ada di pojok lorong itu.
Geisha : Thanks yah.
Slamet : Sami-sami mba.   
Geisha pun langsung bergegas menuju ruang kepala sekolah untuk mengurus kepindahannya itu. Setelah semua selesai, Bu Esti selaku wali kelas Geisha mengantarkan Geisha kekelas barunya.
Bu Esti : Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru pindahan dari Bandung.
Dhitya  : Cowok apa cewek bu?
Indri     : Kalau cowok kenapa? Dan kalau cewek kenapa?
Dhitya  : Yah kalau dia cewek, gue harus siap-siap.
Indry    : Siap-siap ngapain?
Dhitya  : Siap-siap meluluhkan hati dia lah.
Seisi kelas bersorak (uuuu…..).
Bu Esti : Geisha silahkan masuk.
Geisha : (memasuki kelas)
Bu Esti : Silahkan perkenalkan diri kamu.
Geisha : Perkenalkan nama saya Geisha Cindy Aprilia. Saya pindahan dari SMAN 8 Bandung.
Indry    : Hah ? Geisha ? Penyanyi dong. Wah ada artis disekolah kita.
Dhitya  : Artis dari hongkong. Jauh kali itu muka sama si geisha penyanyi. Tapi ga kalah cantik kok sama Geisha penyanyi itu.
Seisi kelas tertawa.
Bu Esti : Sudah. Sudah. Geisha kamu duduk disebelah Putri.
Geisha             : Baik bu (menuju tempat duduknya).
Bu Esti : Baik kita lanjutkan pelajaran kita yang tertunda tentang Respirasi.
Bu Esti melanjutkan pelajaran, sementara itu terdengar suara berbisik dari kursi tempat Geisha,
Putri    : Hai. Aku Putri Shintya Dewi. Salam kenal yah. Semoga kita bisa berteman.
Geisha : Iya.
Dan suara berbisik dari kursi tempat Yogi pun terdengar.
Yogi     : Eh dhit. Itu cewek kan yang gue tabrak tadi pagi.
Dhitya  : Anak baru itu? Loe tabrak dimana?
Yogi     : Pas digerbang sekolah. Ga sengaja tadi gue nabrak dia dan gue gak bilang minta maaf sama dia.
Dhitya  : Wah kacau lo man, lo tolongin dia berdiri kagak?
Yogi     : kagak, bodo ah…
Bu Esti : Dhitya, Yogi, kalau kalian masih ingin mengobrol pada saat jam pelajran saya, silahkan keluar.
Dhitya  & yogi : Maaf bu.
Hari pertama dijalani Geisha tanpa beban. Dan keesokan paginya, dikelas ada Dhitya dan Indry sedang asyik mengobrol dimeja dan kursi tempat Geisha dan Putri duduk.
Putri    : Permisi dong, aku mau duduk dikursi aku.
Indry    : Kayak ada yang ngomong? Lo denger ga dhit?
Dhitya  : Ga tuh. Hantu kali yah. Suara ada wujud tak nampak.
Indry dan Dhitya tertawa, wajah Putri terlihat sedih.
Geisha : (memasuki kelas&menghampiri kursinya) Permisi gue mau duduk.
Indry dan Dhitya masih asyik mengobrol.
Geisha : Gue bilang PER-MI-SI. Gue mau duduk. Ini kursi gue. Kalian bisa kan ngobrol dikursi kalian sendiri?
Indry    : barusan lo ngomong ?
Dhitya  : Eh, Geisha. Silahkan duduk. Aduh maaf yah kursinya kita pakai mengobrol.
Indry    : Lo apa-apaan sih dhit?
Geisha dan Putri duduk dikursinya. Tidak lama kemudian Yogi tiba dikelas dan menghampiri Geisha.
Yogi     : Geisha maaf yah atas yang kemarin. Gue gak sengaja nabrak loe.
Geisha : hmm (sinis)
Indry    : jawabnya biasa aja kali , gak tau siapa kita?
Geisha : ga penting gue kenal kalian.
Yogi     : ya udah si, yang penting gue udah minta maaf sama lo. Cabut yuk guys?
Dhitya  : bye geisha, (tersenyum malu)
Geisha : (melihat sinis).
Karena kesal , Indry langsung keluar kelas. Beberapa menit kemudian, Bel sekolah berbunyi, saatnya siswa SMA Paparazy untuk memulai kegiatan belajar mereka. Pada saat jam istirahat, Slamet dan Putri menghampiri Geisha yang sedang asyik membaca buku.
Slamet : Hai mba Geisha.
Geisha : Bisa gak si lo manggil gue gak pake mba? Cukup nama aja, G E I S H A.
Slamet : Maaf toh mba memang ini sudah menjadi kebiasaan saya.
Putri    : Dia pindahan dari Yogya cha, makanya logat jawanya masih kental. Mmm. Ga apa-apa yah aku panggil kamu icha. Soalnya nama kamu ribet banget sih, kalau manggilnya Geisha atau Isha agak susah.
Geisha : Oh, ga apa-apa.
Slamet : Lagi baca buku apa ? mau ikut kita ke kantin ndak mba?
Geisha : Thanks. Tapi kayaknya ga deh. Kalian saja yang ke kantin.
Putri    : Oh ya udah. Maaf yah kalo kita jadi ganggu kamu.
Geisha : No problem.
Slamet dan Putri pergi ke kantin dan meninggalkan Geisha sendiri. 15 menit telah berlalu. Bel masuk pun telah berbunyi.
Bu Esti : Hari ini kita akan mengevaluasi bab yang kemarin kita pelajari. Ibu akan memberikan beberapa pertanyaan. Bagi yang bisa menjawab, angkat tangan kalian. Pertanyaan pertama. Apa yang dimaksud dengan Pernapasan ?
Geisha : (mengankat tangan)
Bu Esti : Ya, Geisha.
Geisha : Serangkaian aktivitas pengambilan dan pengeluaran udara yang dilakukan oleh alat-alat pernapasan.
Bu Esti : Bagus Geisha. Sekarang pertanyaan kedua, jika tahu jawabannya angkat tangan secepatnya.
Selama evaluasi berlangsung, Geisha lah yang menjawab semua pertanyaan yang diberikan oleh Bu Esti kepada murid-murid XI IPA Unggulan. Anak-anak sekelasnya pun tercengang. Padahal baru kemarin ia masuk ke kelas. Setelah evaluasi selesai, Bu Esti memberikan tugas untuk muridnya
Bu Esti : Tugas dikumpulkan minggu depan, cari artikel mengenai Global Warming, dijilid dan diberi cover. Tugas ini adalah tugas kelompok. Masing-masing kelompok terdiri  dari 4 orang. Tidak boleh lebih. (bel sekolah berbunyi) Baik anak-anak. Sampai ketemu minggu depan. Selamat Siang.
Anak-anak Murid        : Siang bu.
Indry    : Eh ada yang mau sekelompok sama gue ga? Gue kurang 1 personil lagi ini.
Slamet : Geisha, kamu belum dapet kelompok toh? Gabung saja sama mereka.
Dhitya  : Geisha, gabung sama kita saja?
Geisha : gak perlu , Gue bisa ngerjain sendiri.
Indry    : Sombong banget lo ! Ditawarin masuk kelompok gue . Malah nolak. Jarang-jarang ada yang ditawarin secara cuma-cuma.
Geisha : Makasih atas tawaran lo. But I can do it with myself (tersenyum sinis).
Slamet : Walah walah. Bahasane. Bahasa bule.
Geisha pun meninggalkan kelas. Semenjak istirahat, sekilas wajah Geisha tampak pucat, tubuhnya pun terlihat lemas. Sepulang sekolah ia langsung pergi kerumah sakit untuk check up. Dirumah sakit. .
Bu Esti : Geisha, sedang apa kamu disini?
Geisha : Check up bu. Ibu sedang apa? Apa ibu sedang sakit?
Bu Esti : Bukan ibu yang sakit, tetapi anak ibu. Kamu check up ? memang kamu sakit apa?
Geisha : gak bu Cuma check kesehatan aja.
Bu Esti : oh, kalau begitu ibu duluan ya?
Geisha             : oh silahkan bu, hati-hati di jalan (tersenyum).
Bu Esti : iya.
Saat di sekolah. Pada jam istirahat.
Putri    : Kita ke kantin yuk cha.
Geisha : Ayo. (berjalan menuju kantin bersama Putri)
Slamet : eh. .Mba-mba ini mau kemana toh ?
Putri    : Haduh Slamet, kita mau ke kantin.
Slamet : Boleh toh mba saya ikut?
Geisha : Heeemm.
Mereka bertiga menuju kantin. Sesampainya dikantin mereka mencari tempat duduk untuk menunggu pesanan makanan mereka. Dhitya yang semula duduk bersama Indry dan yogi, mengangkat mangkuk makanannya dan pindah ke tempat Geisha.
Dhitya  : Boleh gak aku duduk disini?
Slamet : Oalah tentu boleh toh mas.
Dhitya pun duduk dan bergabung bersama Slamet, Putri dan Geisha. Sedangkan Indry dan yogi yang ditinggal oleh Dhitya, merasa kesal karena semenjak hadirnya Geisha ditengah-tengah mereka, dhitya jadi berubah. Sepulang sekolah. . .
Putri    : Kamu kenapa cha? Kamu sakit ya?
Geisha : Ga apa-apa kok. Im fine.
Putri    : Bener ga apa-apa ? kamu pulang bareng siapa?
Geisha : Bener kok gue ga apa-apa. Gue pulang sendiri. Memang kenapa?
Putri    : Pulang bareng aku saja. Rumah kita kan searah.
Geisha : Thanks. Tapi gue bisa pulang sendiri.
Putri    : Aku takut kamu kenapa-kenapa dijalan.
Geisha : Gue bilang gue bisa pulang sendiri Put.
Geisha memegang kepalanya yang terasa sakit dan pandangannya pun samar. Dan datanglah Yogi menghampiri Putri dan Geisha.
Yogi     : Put, mading yang kemarin dikasih anak-anak disimpen sama lo kan?
Putri    : Iya sama aku yog. . (berbicara menatap geisha) Cha udah kamu pulang sama aku aja yah. Jangan dipaksain.
Yogi     : Kenapa lo?
Geisha : (berbicara menatap Yogi) Bukan urusan lo. (berbicara menatap putri)  Thanks put. Tapi gue mau pulang sendiri. (meninggalkan Putri dan Yogi)
Yogi     : Jutek banget sih.
Tidak jauh Geisha melangkah, tiba-tiba ia jatuh pingsan. Dari hidungnya keluar darah.
Yogi     : Geisha ! (berlari menghampiri Geisha).
Putri    : Ayo Gii. Cepat kita bawa ke UKS.
Yogi     : Eh Slamet, Dhitya. Bantuin  dong.
Dhitya dan Slamet membantu membawa Geisha ke UKS.
Yogi, Dhitya dan Slamet menunggu di luar UKS, karena Geisha sedang diperiksa .
Dhitya  : semoga geisha gak kenapa-kenapa..
Yogi     : lebay lo. Biasa aja kali..
Didalam UKS. .
Putri    : Kamu sakit apa si cha? Cerita dong sama aku.
Geisha             : (hanya terdiam)
Putri    : Cha. Cerita dong sama aku, kamu kenapa?
Geisha : Gue ga apa-apa kok.
Setelah setengah jam menunggu. . Putri dan Geisha keluar dari UKS.
Dhitya  : Gimana keadaan kamu ?
Geisha : Ga apa-apa.
Dhitya  : Bener ga apa-apa? aku anter pulang ya?
Geisha : Ga usah. Makasih. Gue dijemput sama kakak gue.
Slamet : Ehemm . . prikitiww.
Geisha : Gue duluan yah semua. Thanks.
Dhitya  : Hati-hati yah. Jaga kesehatan kamu.
Putri & Slamet            : Cieeeeee…
Dhitya  : Cie gue Ciee gue….
Putri & Slamet            : tertawa
Beberapa bulan telah dilalui Geisha disekolah itu. Tidak ada perubahan yang nampak pada diri Geisha. Geisha tetap saja masih menjadi seorang yang keras kepala, yang mengerjakan semua tugas-tugasnya dengan sendiri. Dhitya mulai sering mencari perhatian Geisha, dan hasilnya pun selalu nihil. Putri dan Slamet makin dekat dengan Geisha. Sedangkan Indry, seakan tidak ingin melihat Geisha berada disekolah itu. Penyakit Geisha sudah masuk Stadium akhir. Dan sampai saat ini, teman-teman nya tidak ada yang mengetahui tentang penyakit itu. Suatu hari di Taman sekolah Geisha sedang asyik duduk sambil membaca novel dan Yogi menghampiri.
Yogi     : Ehem. Boleh gue duduk disini?
Geisha : Ya.
Yogi     : (menarik nafas) Huh. Baca buku apa?
Geisha : (menunjukan sampul bukunya)
Yogi     : Gue boleh nanya gak sama lo?
Geisha : Apa?
Yogi     : Kenapa sih lo berusaha untuk lakukan semua tugas lo sendirian tanpa minta bantuan orang lain?
Geisha : Ya, selama gue bisa lakukan itu semua sendirian, kenapa harus minta bantuan orang lain?
Yogi     : Ya, manusia kan makhluk sosial, masa sih ga butuh orang lain. Lo kan punya banyak temen.
Geisha : Ada yang lain yang mau lo tanyain? Kalau ga. Gue pergi.
Yogi     : Kenapa sih susah banget buat lihat lo tersenyum? Dan kayaknya juga lo ga memperluas jaringan temen lo.
Geisha : Suka-suka gue.
Yogi     : Tapi akan lebih baik kalau lo tersenyum.
Geisha : What for? Ga penting juga kali buat lo.
Yogi     : Kenapa sih lo jutek banget sama orang lain apa lagi sam gue? Apa karena gue pernah nabrak lo dan gue gak minta maaf? Ok, sekali lagi gue minta maaf sama lo..
Geisha : gak juga , Lo mau tau kenapa? Pertama, karena lo menyebalkan. Dan yang kedua, karena gue udah ga tau lagi cara untuk tersenyum. Paham?
Yogi     : Ya tapi kenapa sampai lo menghilangkan senyum lo dari hidup lo?
Geisha : Gue ga akan bisa tersenyum kalau selama hidup gue, gue terus ketemu sama lo.
Yogi     : segitu bencinya kah lo sama gue?
Geisha : udah lah gak penting..
Seketika Geisha pun pergi meninggalkan Yogi sendiri. Yogi masih diselimuti kebingungan tentang ucapan Geisha. Dikamar mandi sekolah. .
Tiba-tiba saat geisha sedang berjalan, indry menghampirinya.
Indry    : Heh, Geisha. Gue pengen ngomong sama lo.
Geisha : Ngomong tinggal ngomong kok repot.
Indry    : (mendorong Geisha ke tembok dan kepala Geisha pun terbentur) Eh, asal lo tahu ya semenjak lo hadir disekolah ini, temen deket gue lebih memilih untuk mencari perhatian lo dari pada have fun bareng gue lagi. Lo ga usah ke PD-an deh, karena temen-temen gue deket sama lo.
Geisha hanya bisa terdiam menahan sakit.
Indry    : Ingat ucapan gue ! (meninggalkan Geisha)
Setelah peristiwa itu, Geisha tidak masuk sekolah selama 5 hari berturut-turut. Teman-temannya bingung mengenai kabar keadaan Geisha yang tidak kunjung terdengar ditelinga mereka.
Di depan kelas. .
Slamet : Arep nengendi Put?
Putri    : Mau ke Ibu Esti. Mau nanya kabar Icha.
Slamet : Ikut yah.
Putri    : Ayo. !
Slamet dan Putri pergi menuju ruang guru dan menghampiri Bu Esti.
Putri    : Permisi Bu.
Bu Esti : Ada apa Put ?
Slamet : Kita mau nanya keadaan Geisha bu.
Putri    : Iya bu. Dia sakit apa bu?
Bu Esti : ibu juga kurang tau, memang waktu itu ibu bertemu dengan dia di rumah sakit, tapi saat ibu Tanya dia sedang apa di sana, dia hanya berkata check kesehatan itu saja,
Putri    : oh, kalau begitu nanti pulang sekolah saya dan teman-teman akan menjenguknya.
Bu Esti : ya sudah titip salam ya , untuk dia dari ibu?
Putri    : baik bu, kalau begitu kami permisi.
Saat pulang sekolah, Dhitya, Slamet, Yogi, Indry dan Putri pergi kerumah Geisha untuk menjenguknya. Halaman rumahnya tampak megah dan rumahnya cukup mewah. Setelah dipersilahkan masuk oleh Ibunda Geisha, mereka duduk dan berbincang dengan ibunda Geisha. Dan kemudian mereka menuju kamar Geisha. Geisha terlihat kurus dan lemah. Dia hanya dapat terbaring tak berdaya.
Putri    : Hai Cha.
Geisha : Ngapain pada kesini?
Slamet : Aduh mba. Lah wong mba sakit ya kita jenguk.
Yogi     : Gimana keadaan lo?
Geisha : Iya begini keadaan gue. Bisa liat sendiri kan.
Indry    : Sha, maafin atas sikap gue waktu itu yah. Gue ga tau kalau akhirnya jadi kayak begini.
Geisha : Its oke. Gue juga ga peduli kok dan gue udah lupain itu.
Yogi     : cha, sebenernya lo sakit apa?
Geisha : (hanya diam & membuang muka)
Putri    : cerita dong sama kita.. siapa tau kita bisa bantu,
Geisha : (berbicara keras sambil menangis) asal lo semua tau ya, gue punya penyakit kanker otak dan lo  semua gak akan ada yang bisa bantu gue, untuk menyembuhkan penyakit gue ini.
Yogi     : memang kita gak bisa bantu menyembuhkan penyakit lo , setidaknya lo masih bisa berusaha untuk berobat ke luar negeri.. siapa tau setelah lo berobat di sana lo bisa sembuh..
Geisha : kalo gue sembuh. Kalo gak?
Putri    : lo jangan pesimis gitu dong cha.
Slamet : Betul. Betul. Betul. Mau toh mba berobat? Iya. Iya. Iya?
Dhitya  : Ayo dong Geisha, demi orang tua kamu dan kita semua.
Geisha pun setuju
Mereka semua tersenyum. Dan akhirnya, Geisha pun setuju untuk berobat keluar negeri. Keesokan harinya, sepulang sekolah, sahabat-sahabat Geisha mengantarkan Geisha ke Bandara. Mereka pun berdoa untuk kesembuhan Geisha. Satu bulan telah berlalu, terdengar kabar Geisha telah kembali dari pengobatannya. Semua sahabat-sahabat Geisha senang mendengar hal itu, mereka bergegas menemui Geisha dirumahnya. Dengan pengobatan itu, Geisha dapat bertahan hidup namun hanya 1 tahun. Kenangan selama satu tahun bersama Geisha sangat berkesan untuk Dhitya, Indry, Putri, Slamet dan Yogi. Tiba hari pemakaman Geisha. Sahabat-sahabat Geisha tidak percaya Geisha pergi meninggalkan mereka begitu cepatnya. Bu Esti yang ada di pemakaman itu memberikan sepucuk surat terakhir dari Geisha.
Indry    : Gue baca yah !
Ketika kalian membaca surat ini, bisa dipastikan saat itu aku sudah tidak ada lagi didunia ini. Kalian pasti heran mengapa aku menulis surat ini untuk kalian yang kenyataannya aku sendiri juga tidak tahu. Aku hanya ingin memberi tahu betapa aku sangat berterima kasih. Selama ini aku mencari-cari keajaiban yang bisa memberiku alasan untuk hidup. Ketika bertemu dengan kalian,aku disadarkan bahwa sebenarnya aku tak perlu mencarinya. Ternyata keajaiban itu sedang kualami, kurasakan dan kujalani. Dan hidup adalah keajaiban itu sendiri. Aku sangat berterima kasih karena itu. Jangan membenciku. Waktu terus berjalan, aku sudah tiada dan kalian masih hidup. Tak perlu terikat masa lalu. Sungguh tidak apa-apa bagiku kalau kelak kalian melupakan aku. Biar aku saja yang mengingat kalian. Itu sudah lebih dari cukup bagiku.

Yogi     : Gue ga akan lupain lo cha. Seandainya saat ini lo denger, gue itu sayang sama lo. Andai lo tau itu cha.
Dhitya  : Sabar yah kawan. Kita harus kuat seperti saat icha masih hidup. Dia selalu tegar menghadapi semua.
Mereka semua berangkulan dengan bercucuran air mata. Bagi mereka Geisha akan selalu hidup dalam hati mereka untuk selama-lamanya.

_ Sekian _

Pandanganku tentang Kehidupan


Pernahkah terlintas dalam benakmu kehidupan itu monoton, kehidupan itu membosankan, kehidupan itu tak bermakna. Mungkin kalian kadang berfikir hidup itu hanya berisi masalah yang tak kunjung usai dan berharap jauh pada kehidupan, hanya akan membuat dirimu lelah, karena harapan itu hampa. Hingga suatu ketika, kau mendapati dirimu dalam kebimbangan. Merasa tidak nyaman akan hidupmu sendiri. Namun, semua dapat kembali ketika banyak kisah penyemangat yang terdengar olehmu. Kisah yang menjadi pandangan betapa berartinya sebuah kehidupan.
Kehidupan, sangat berarti bagi ibu yang melahirkan dan seorang bayi yang dilahirkan. Banyak sekali kemungkinan yang akan terjadi dengan hidup sang ibu dan bayinya. Betapa perihnya jika sang ibu hidup tanpa mendengar tangisan si jabang bayi. Alangkah merananya sang jabang bayi jika hidup tanpa kasih sayang ibunya. Hidup berarti untuk keduanya.
Kehidupan, sangat berarti bagi seseorang yang sedang dalam kondisi kritis. Temanku salah satunya, yang harus berjuang untuk mempertahankan hidup saat dirinya koma dirumah sakit. Kesempatan untuk kembali menghirup udara kebebasan adalah anugerah terbesar baginya.
Kehidupan, sangat berarti bagi seseorang yang menderita sebuah penyakit dengan vonis hidupnya tidak akan lama lagi. Sewaktu SMA, salah seorang guru di sekolahku bercerita tentang perjuangan seorang gadis penderita kanker. Yang pada saat usia 5 tahun, gadis tersebut terkena penyakit kanker mata. Gadis ini adalah anak semata wayang dari pasangan dokter yang bekerja dirumah sakit di daerah Semarang. Dokter tersebut tak menyangka hal itu akan terjadi pada anak semata wayangnya. Pengobatan pun terus dilakukan untuk memperlambat jalannya kanker tersebut. Namun setelah beberapa tahun melakukan pengobatan, keajaiban hadir dalam hidupnya. Kanker mata itu hilang dan gadis tersebut dinyatakan sembuh. Tak lama setelah itu, ia terjatuh saat bermain sepeda dengan teman-temannya. Kakinya terluka, kian hari kaki gadis tersebut kian membesar. Dan ternyata, setelah diperiksa, lagi-lagi gadis itu terkena kanker. Kanker tulang yang dialaminya tidak mematahkan semangatnya untuk meraih cita-cita yang selama ini ia impikan. Gadis ini pun tidak mau menyerah dengan penyakitnya. Setelah lulus SD, dia melanjutkan sekolahnya ke SMP. Perjuangan yang sangat besar pada saat ia di SMP. Letak kelasnya yang berada di lantai atas tidak membuatnya lelah untuk terus bersekolah. Butuh satu jam untuk menuju kelasnya dengan kondisi dia saat itu. Setelah lulus SMP dia melanjutkan ke SMA. Selama ia bersekolah pengobatan dan pengawasan terus dilakukan orang tuannya. Hingga suatu hari, setelah lulus SMA gadis ini ingin melanjutkan studi di perguruan tinggi dan dia diterima di fakultas kedokteran UGM. Orang tuanya tidak mengizinkan ia untuk kuliah disana, dikarenakan mereka tidak bisa meninggalkan pekerjaan mereka. Dan akhirnya gadis ini melepaskan keinginannya untuk kuliah di UGM. Ternyata, tanpa sepengetahuan orang tuanya, dia kuliah di fakultas kedokteran di salah satu universitas di Semarang. Keinginannya yang kuat untuk menjadi dokter terus ia tanamkan dalam dirinya. Dia juga bergabung dalam Komunitas Kanker Indonesia. Suatu hari, gadis ini meminta izin kepada kedua orang tuannya untuk pergi ke Aceh membantu korban bencana tsunami. Dan gadis itu mengatakan, “Jika memang nanti aku meninggal, aku mau sebelum itu aku membantu orang lain”. Akhirnya sang ibu rela jika anaknya harus meninggal dalam keadaan seperti itu. Sekembalinya sang gadis dari Aceh, keajaiban itu terjadi lagi. Setelah pengobatan yang cukup lama, menghabiskan biaya yang sangat besar karena pengobatan dilakukan di Jerman, berita baik itu hadir. Kanker yang diderita gadis itu ternyata hilang. Untuk kedua kalinya sentuhan tangan Tuhan mampu menyelamatkan hidupnya.
Betapa berharganya sebuah kehidupan bagi manusia. Menghargai hidup dengan bersyukur, memberi sugesti pada diri sendiri untuk bertahan dan berfikir positif ketika dalam kesulitan. Sesungguhnya yang membuat diri kita merasa lelah menjalani kehidupan adalah karena sugesti yang kita punya. Kita hanya tinggal memilih untuk bersugesti positif agar kita semangat menjalani kehidupan atau memilih jatuh dalam sugesti negative kita sendiri.
Hidup ini bukan tentang mengumpulkan uang, bukan tentang berapa banyak orang yang menelpon kita, bukan tentang siapa kekasih kita, mantan kekasih kita atau siapa yang belum pernah menjadi kekasih kita. Bukan tentang olahraga apa yang kita mainkan, bukan tentang siapa yang menyukai kita, bukan tentang sepatu, baju, rambut, warna kulit atau tempat tinggal yang kita punya. Hidup juga bukan tentang apakah kita memiliki banyak teman atau apakah kita seorang diri juga bukan tentang diterima atau tidaknya kita dilingkungan kita.
Hidup adalah tentang siapa yang kita sayangi atau bahkan siapa yang pernah kita sakiti, tentang bagaimana perasaan kita, tentang diri kita, tentang kepercayaan, kebahagiaan dan belas kasih. Hidup adalah tentang mengatasi rasa cemburu dan rasa ketidakpedulian kita, tentang apa yang kita katakana dan kita maksudkan, tentang menghargai orang apa adanya dan bukan karena apa yang dimilikinya. Dan yang terpenting adalah, tentang memilih untuk menggunakan hidup kita menyentuh hidup orang lain dengan cara yang tidak bisa digantikan dengan cara apapun. Hidup adalah tentang pilihan-pilihan itu.